Senin, 20 Februari 2017

Kronologi Singkat Peristiwa Kejadian G30S, ditahun 1965

Kronologi Singkat Peristiwa G30S.

Semua berawal dari informasi yg dibawa Subandrio dari Mesir tentang Dewan Jenderal. Lalu Sukarno menanggapi dgn serius karena bisikan PKI/Aidit sbg penasehat. Untuk kejelasan lebih lanjut, si Sukarno memberi perintah pd Brigjen Sjafiudin untuk mencari tahu nama2 yg dimaksud, lalu didapat 9 nama. Akhirnya si Sukarno memberi sinyal untuk menindak mereka tapi bulan berganti bulan tak ada perkembangan. Lalu atas bisikan PKI, si Sukarno menemukan ide cemerlang (menurut pikirannya berdasarkan pengalaman Lenin, Stalin, Mao Tse). Lalu si Sukarno memberi tender kepada Letkol Untung (berdasarkan rekomendasi Brigjen Sabur), untuk menindak para Jenderal. Ditentukan tanggalnya & dipilih bulan Oktober dgn alasan ingin mensejajarkan diri dgn Sovyet & China yg sdh terkenal dgn Revolusi Oktobernya. Untuk persenjataan, AU menjadi penyuplainya (walau akhirnya diakui sbg pencurian, tapi kog dilaporkan sesudah ditemukan sbg barang bukti ?). Mengutip pengakuan sepihak dari Latief yg katanya beberapa kali menemui Suharto serta pengakuan Suharto bahwa memang pernah Latief memberitahu tentang rencana ini lalu menjawab, "silahkan aja kalo berani", maka dpt dipastikan Suharto berada dlm situasi Dilematis. Disebut dilematis karena bila memberi tahu kpd para target tentu akan dianggap Hoax atau menanyakan pd si Sukarno juga akan dianggap Hoax dan konsekuensinya tentu dpt dianggap sbg pengkhianat. Lalu sikap menunggu menjadi pilihan. Seperti yg kita tahu bersama, operasi penindakan berjalan tapi Gagal Total karena ternyata Nasution berhasil meloloskan diri. Ternyata Nasution memilih KOSTRAD sbg tempat berlindung walau diketahui sebetulnya sbg Benteng Pengendali Keamanan Ibukota adalah KODAM JAYA. Itulah yg menjadi blunder pd si Sukarno, apalagi saat ditangkap, Letkol Untung memberi daftar 60 nama prajurit Cakrabirawa yg terlibat langsung. Harap diingat, pd malam peristiwa Letkol Untung memberi memo kpd si Sukarno saat seminar para Arsitek. Setelah membaca memo tsb si Sukarno menyelipkan ucapan yg dikutip dari kisah Ramayana/Mahabrata tentang membunuh saudara kandung demi pencapaian tujuan.

Para Antek2 PKI yg berkedok Sukarnois mencoba memelintir peristiwa G30S dgn mengabaikan “Selamatnya” Jenderal Nasution. Padahal beliaulah yg membuat semua scenario Sukarno menjadi berantakan. Lalu tindakan si Sukarno yg justru mencopot jabatan Jenderal Nasution dari jabatannya sbg Menko Pangap/Kasab, semakin memperkuat kecurigaan akan keterlibatan si Sukarno. Tindakan pencopotan ini seolah menunjukan kalo si Sukarno Gak Suka kalo Nasution berhadil selamat.

Eskalasi politik semakin memanas. Rakyat mulai turun kejalan menuntut pembubaran PKI tapi si Sukarno seolah tak bergeming membela keberadaan PKI. Bahkan saat berpidato didepan Front Nasional tgl 13 Februari 1966, di daerah Senayan, Sukarno kembali dgn lantang memuji PKI dgn mengatakan,  "Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar PKI". Mendengar pidato Sukarno yg masih keukeuh membela PKI, tuntutan rakyat semakin menguat untuk melengserkan Sukarno & menyeretnya ke SI MPRS serta menyeretnya ke Mahmilub. Tindakan Sukarno yg mengawini gadis belia dibulan Mei 1966 menjadi puncak kemarahan rakyat & menjadi bukti ketidak pedulian Sukarno thdp kondisi & situasi Negara. Rakyat mulai menyadari bila Sukarno ternyata lebih mementingkan kepentingan pribadinya diatas kepentingan bangsa & Negara. Akhirnya Sukarno diseret ke SU MPRS dibulan Juni 1966. Itulah awal kejatuhan Sukarno dimana 2 pembelaannya yg diberi nama Nawaksara I & II ditolak MPRS yg diketuai Jenderal Nasution. Akhirnya MPRS mencabut mandat Sukarno dibulan Maret 1967 & melantik Suharto sbg Plt Presiden. Terlukis kesan ketidak relaan diwajah Sukarno atas pencopotan dirinya dari kedudukan Presiden. 

1 komentar:

  1. Pertanyaannya simple.. jika memang demikian tuduhan soekarno berniat membunuh jenderal... kenapa dia tidak langsung menggunakan kekuasaannya untuk mencopot para jenderal langsung tanpa ada pembunuhan.. sebab seharusnya mudah sekali bagi soekarno mengganti dan mempensiunkan para jenderal.. ??

    BalasHapus