Kronologi Singkat Peristiwa G30S.
Semua berawal dari informasi yg dibawa Subandrio dari Mesir
tentang Dewan Jenderal. Lalu Sukarno menanggapi dgn serius karena bisikan
PKI/Aidit sbg penasehat. Untuk kejelasan lebih lanjut, si Sukarno memberi
perintah pd Brigjen Sjafiudin untuk mencari tahu nama2 yg dimaksud, lalu
didapat 9 nama. Akhirnya si Sukarno memberi sinyal untuk menindak mereka tapi
bulan berganti bulan tak ada perkembangan. Lalu atas bisikan PKI, si Sukarno menemukan
ide cemerlang (menurut pikirannya berdasarkan pengalaman Lenin, Stalin, Mao
Tse). Lalu si Sukarno memberi tender kepada Letkol Untung (berdasarkan
rekomendasi Brigjen Sabur), untuk menindak para Jenderal. Ditentukan tanggalnya
& dipilih bulan Oktober dgn alasan ingin mensejajarkan diri dgn Sovyet
& China yg sdh terkenal dgn Revolusi Oktobernya. Untuk persenjataan, AU
menjadi penyuplainya (walau akhirnya diakui sbg pencurian, tapi kog dilaporkan
sesudah ditemukan sbg barang bukti ?). Mengutip pengakuan sepihak dari Latief
yg katanya beberapa kali menemui Suharto serta pengakuan Suharto bahwa memang
pernah Latief memberitahu tentang rencana ini lalu menjawab, "silahkan aja
kalo berani", maka dpt dipastikan Suharto berada dlm situasi Dilematis.
Disebut dilematis karena bila memberi tahu kpd para target tentu akan dianggap
Hoax atau menanyakan pd si Sukarno juga akan dianggap Hoax dan konsekuensinya
tentu dpt dianggap sbg pengkhianat. Lalu sikap menunggu menjadi pilihan.
Seperti yg kita tahu bersama, operasi penindakan berjalan tapi Gagal Total
karena ternyata Nasution berhasil meloloskan diri. Ternyata Nasution memilih
KOSTRAD sbg tempat berlindung walau diketahui sebetulnya sbg Benteng Pengendali
Keamanan Ibukota adalah KODAM JAYA. Itulah yg menjadi blunder pd si Sukarno,
apalagi saat ditangkap, Letkol Untung memberi daftar 60 nama prajurit
Cakrabirawa yg terlibat langsung. Harap diingat, pd malam peristiwa Letkol
Untung memberi memo kpd si Sukarno saat seminar para Arsitek. Setelah membaca
memo tsb si Sukarno menyelipkan ucapan yg dikutip dari kisah Ramayana/Mahabrata
tentang membunuh saudara kandung demi pencapaian tujuan.
Para Antek2 PKI yg berkedok Sukarnois mencoba memelintir
peristiwa G30S dgn mengabaikan “Selamatnya” Jenderal Nasution. Padahal beliaulah
yg membuat semua scenario Sukarno menjadi berantakan. Lalu
tindakan si Sukarno yg justru mencopot jabatan Jenderal Nasution dari
jabatannya sbg Menko Pangap/Kasab, semakin memperkuat kecurigaan akan
keterlibatan si Sukarno. Tindakan pencopotan ini seolah menunjukan kalo si
Sukarno Gak Suka kalo Nasution berhadil selamat.
Eskalasi
politik semakin memanas. Rakyat mulai turun kejalan menuntut pembubaran PKI
tapi si Sukarno seolah tak bergeming membela keberadaan PKI. Bahkan saat
berpidato didepan Front Nasional tgl 13 Februari 1966, di daerah Senayan,
Sukarno kembali dgn lantang memuji PKI dgn mengatakan, "Di Indonesia ini tidak ada partai yang pengorbanannya terhadap Nusa
dan Bangsa sebesar PKI". Mendengar pidato Sukarno yg masih keukeuh membela
PKI, tuntutan rakyat semakin menguat untuk melengserkan Sukarno &
menyeretnya ke SI MPRS serta menyeretnya ke Mahmilub. Tindakan Sukarno yg
mengawini gadis belia dibulan Mei 1966 menjadi puncak kemarahan rakyat &
menjadi bukti ketidak pedulian Sukarno thdp kondisi & situasi Negara.
Rakyat mulai menyadari bila Sukarno ternyata lebih mementingkan kepentingan
pribadinya diatas kepentingan bangsa & Negara. Akhirnya Sukarno diseret ke
SU MPRS dibulan Juni 1966. Itulah awal kejatuhan Sukarno dimana 2 pembelaannya
yg diberi nama Nawaksara I & II ditolak MPRS yg diketuai Jenderal Nasution.
Akhirnya MPRS mencabut mandat Sukarno dibulan Maret 1967 & melantik Suharto
sbg Plt Presiden. Terlukis kesan ketidak relaan diwajah Sukarno atas pencopotan
dirinya dari kedudukan Presiden.